Ternyata Begini Cara Kanjeng Dimas "Menggandakan" Uang Sampe Milyaran Rupiah

Posted by Admin


ANEH92: Ternyata Begini Cara Kanjeng Dimas "Menggandakan" Uang Sampe Milyaran Rupiah. Pengusutan kasus pembunuhan yang diduga melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terus berkembang. Pemilik Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo, Jawa Timur, Kanjeng Dimas Taat Pribadi (46), menghebohkan jagat pemberitaan nasional karena aksi penipuannya yang berkedok penggandaan uang. Akibat ulahnya, Kanjeng Dimas bisa mendapatkan uang puluhan miliar rupiah dengan cara mengkomersialkan kemampuannya dalam bentuk bisnis multilevel marketing (MLM).

img: jawapos.com

Seperti yang dikutip dari okezone. Jika kita mengetik nama Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Youtube, akan bermunculan berbagai video yang merekam aksinya “menggandakan” uang. Dalam setiap aksinya, Kanjeng Dimas duduk di sebuah kursi menghadap para pengikut-pengikutnya. Mengenakan jubah putih, pria berbadan tambun itu mulai membacakan rapalan-rapalan.

Setelah selesai, Kanjeng Dimas mulai beraksi seolah-olah bisa menggandakan uang. Kedua tangannya mengambil tumpukan uang dari belakang tubuhnya. Uang tersebut kemudian dilempar ke depan para pengikutnya. Ribuan lembar uang Rp100 ribu dan Rp50 ribu menumpuk di lantai rumah tempatnya beraksi.

Dalam video tersebut, pengikutnya tampak terkagum-kagum dengan kemampuan Kanjeng Dimas. Mereka  bersukacita dengan memamerkan tumpukan uang ke depan kamera.

Ketua Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas, Marwah Daud Ibrahim, membantah guru spritualnya itu bisa menggandakan uang. Hal ini disampaikannya setelah Kanjeng Dimas ditangkap oleh polisi.

"Tidak ada (menggandakan uang). Kalau penggandaan berarti nomor seri sama seperti di fotokopi, ini tidak ada sama sekali," katanya di Kompleks Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin 26 September 2016.

Sementara itu, terang Marwah, video yang beredar di Youtube tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Kalaupun ada informasi di Youtube kami katakan itu liar. Tapi kan ada namanya juga oknum mau tahu itu nah sekarang sudah menjadi fitnah," katanya.

{ 0 comments... or add one}


Posting Komentar