Inilah Pernyataan Albert Einstein Tentang Agama dan Tuhan Yang Menggemparkan Dunia

Posted by Admin


ANEH92: “Sains tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta.” albert einstein quotes. Jika Anda pernah mendengar ungkapan seperti itu, Anda pasti tahu siapa yang pernah mengatakannya. Ya, dialah Albert Einstein, orang yang dikenal sebagai manusia terjenius dengan berbagai penemuannya. Seperti yang dikutip dari wikipedia indonesia, Albert Einstein lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman, 14 Maret 1879.

Dia adalah salah satu ilmuwan fisika teoretis dan ilmuwan terbaik abad 20. Penemuannya telah menyumbang banyak bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Pada 1921 Einstein dianugerahi Nobel untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.


Sebuah surat yang tak pernah terpublikasi akhirnya menggemparkan dunia. Banyak ilmuwan terkemuka dunia yang mengaku kaget melihat isi surat ini, salah satunya adalah John Brooke dari Universitas Oxford. Ia mengaku baru kali ini mendengar hal seperti ini. Baginya Einstein adalah ilmuwan terkenal, namun pandangannya mengenai agama kali ini benar benar membuat sebuah tanda tanya besar.

Kata kata yang ini selama ini sangat terkenal dan menjadi perdebatan tiada akhir bagi kaum beriman dan tidak beriman, yang saling mengklaim kalau ilmuwan ini ada di pihak mereka.

Melalui surat itu jelaslah sudah pandangan Einstein yang sebenarnya tentang Tuhan. Baginya Tuhan hanyalah tahayul dan permainan anak-anak. Dalam surat itu Einstein menulis,

“Kata tuhan bagiku tidak berarti apa-apa selain ekpresi dan produk dari kelemahan manusia, dan Alkitab sebagai sekumpulan tulisan berharga, namun tetap saja primitif dan kekanak-kanakan. Tidak ada interpretasi secanggih apa pun dapat mengubah ini.”

“Bagiku agama Yahudi seperti halnya agama yang lain adalah perwujudan dari tahyul yang kekanak-kanakan. Dan orang Yahudi dengan bangga kuakui sebagai bagian dariku beserta dengan mentalitasnya yang kuakui dekat denganku tidak membedakanku dari orang-orang lain. Sejauh pengalamanku, mereka tidak lebih baik dari bangsa-bangga lain, meskipun mereka terlindungi dari kanker terburuk karena mereka tidak berkuasa. Selain itu aku tidak bisa melihat apa yang “terpilih” dari mereka.”

Orang tua Einstein bukanlah penganut agama yang taat, namun ia sekolah di sekolah dasar Katolik dan pada saat yang sama diajar secara privat tentang agama Yahudi. Hingga pada usia 12 tahun, Einstein mulai mempertanyakan isi Al Kitab.

Meski sudah jelas Einstein menolak agama konvensional, namun banyak ilmuwan yang beranggapan kalau semua ini masih misterius, dan “Misteri abadi dari dunia ini adalah kesukarannya untuk dipahami.”

{ 0 comments... or add one}


Posting Komentar