"Benarkah Mitos Hari Lahir Menentukan Keberuntungan Anda ? " Ini ke -->
FACEBOOK | TWITTER | GOOGLE + | PINTEREST
Dalam beberapa primbon Jawa kuno seringkali kita menggunakan istilah ‘neptu’ untuk membahasakan hari dan tanggal kelahiran seseorang. Neptu ini akan sangat membutuhkan data yang valid dan akurat, karena dalam banyak kasus orang-orang tua dulu lebih banyak mengingat weton (hari lahir) ketimbang neptu, sehingga akhirnya banyak yang data tanggal lahirnya tidak akurat. Sekarang, bagaimana cara kita untuk mengetahui keberuntungan seseorang berdasarkan tanggal lahirnya?
Pertama, pastikan dulu keakuratan data tanggal lahir kita. Setelah itu hitunglah potensi keberuntungannya dengan cara menjumlahkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran sehingga menjadi angka tunggal. Misalnya tanggal lahir 22 Desember 1974, maka penghitungan penjumlahannya adalah; 2 + 2 + 1 + 2 + 1 + 9 + 7 + 4 = 28. Setelah itu angka 28 pecah lagi menjadi 2 + 8 = 10. Pecah lagi 10 menjadi 1 + 0 = 1. Apabila telah mencapai angka tunggal, maka cocokkan angka tersebut dengan potensi keberuntungan Anda seperti di bawah ini:
Keberuntungan biasanya datang tak terduga pada saat kita sedang membutuhkan.
Hal ini kerap terjadi karena biasanya orang dengan neptu satu cenderung ikhlas dan tidak begitu peduli akan hal-hal yang berkaitan dengan hitung-hitungan tersebut. Akan tetapi karena ikhlas itulah maka keberuntungan justru akan selalu menaunginya dan akan selalu datang pada saat yang tepat.
Orang yang memiliki neptu 2 cenderung suka sekali membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
Dia selalu merasa orang lain lebih beruntung dibanding dirinya sendirinya. Kelebihannya adalah, orang ini apabila memiliki dukungan dari orang-orang di sekitarnya akan selalu fight dan tidak mudah menyerah, sehingga potensi keberhasilan dalam setiap usahanya sangat tinggi.
Si kutu loncat adalah istilah bagi orang yang memiliki neptu 3.
Karena mereka berpindah pindah dalam bekerja atau melakukan usaha, sehingga cenderung stagnan dalam meniti karir dan berusaha. Padahal apabila Orang ini mau lebih bersabar saja untuk menekuni satu bidang usahanya dalam waktu yang relatif lama, maka keberuntungan dan kesuksesan yang besar sudah menunggunya.
Bersifat kontemplatif, sehingga orang dengan neptu 4 biasanya memiliki kesadaran yang tinggi akan arti hidup.
Dia percaya bahwa tiap orang akan memiliki rezeki yang berbeda, kelemahan dari sikap percayanya itu terkadang kurang mendorongnya untuk menjadi fighter sejati, tetapi di satu pihak akan membawanya pada sikap yang tidak terlalu ngoyo dalam menjalani hidup sehingga hidupnya menjadi relatif adem ayem. Keberuntungan yang paling dekat dengan dirinya adalah dalam hal mencintai dan dicintai orang yang tepat.
Sosialis sejati kiranya sebutan yang paling tepat untuk orang yang memiliki neptu 5.
Dia cenderung selalu mengalah demi kebahagiaan orang lain, bahkan seringkali dengan mengorbankan kepentingannya sendiri. Akibatnya adalah perjalanan karir dan cinta orang ini seringkali tersandung, bukan karena keberuntungan kurang menaunginya, tetapi karena dia sendiri yang melepaskan keberuntungannya itu demi orang-orang di sekitarnya. Apabila dia mampu lebih memilah-milah mana teman yang betul-betul butuh bantuan dan mana teman yang hanya memanfaatkan sifat sosialnya saja, niscaya cinta dan karirnya akan cepat menanjak.
Orang dengan neptu 6 cenderung memiliki keberuntungan cinta yang kontradiktif.
Banyak sekali orang-orang di sekitar dia yang menyayanginya tetapi dia selalu kurang beruntung dalam menjalin cinta dengan seseorang. Pada akhirnya, orang-orang di sekitarnya itulah yang akan sangat membantu dalam mendatangkan keberuntungan dalam hal ekonomi.
Keberuntungan dalam hal cinta dan keuangan seringkali berjalan berbarengan menghampiri orang yang memiliki neptu 7 ini.
Seringkali dirinya sendiri merasa takjub akan keberuntungan yang sudah didapatnya karena cinta seseorang. Asalkan orang ini tidak malas dalam menjalani janji untuk bertemu dengan seseorang, maka pertemuan-pertemuan itu akan mendatangkan keuntungan yang sangat luar biasa bagi dirinya.
Sebenarnya orang yang memiliki hitungan neptu 8 ini keberuntungannya dalam segi karir dan keuangan cukuplah bagus, tapi karena seringkali salah langkah dalam mengambil satu keputusan.
Hal tersebut menjadikannya seolah-olah dia selalu dijauhi oleh dewi fortuna. Apabila orang ini mau lebih mendengarkan suara hatinya daripada mendengarkan orang lain niscaya keberuntungan akan selalu mengikutinya.
Dewi fortuna seolah tidak mau menjauh dari orang-orang yang memiliki neptu 9.
Keberuntungan yang selalu dia dapatkan, ajaibnya bisa membawa pula keberuntungan bagi orang-orang di sekitarnya. Maka tak heran bila orang ini selalu dikelilingi banyak orang. Orang dengan neptu 9 seringkali Orang yang memiliki neptu 9-lah yang dianggap paling memiliki keberuntungan sangat tinggi dibanding neptu lain.
Apabila dicermati secara lebih seksama, perhitungan neptu ala pinisepuh-pinisepuh Jawa ini ada kemiripin dengan perhitunga angka-angka hoki versi Tiongkok. Dalam perhitungan ala tiongkok kita mengenal bahwa angka hoki atau pembawa keberuntungan adalah angka terakhir atau angka sempurna yaitu angka 9. Saking percayanya dengan angka hoki banyak orang dengan berbagai macam cara menggunakan angka ini baik untuk nomor rumah, nomor telpon genggamnya, maupun plat nomor kendaraan.
Bahkan banyak yang terkesan memaksakan diri untuk menggunakan angka ini, misalnya nomor rumah mereka sebenarnya adalah 10, tapi lalu mereka rubah menjadi 9a, atau bahkan 18, sehingga nomor akhir tetap di angka hoki yaitu 9. Begitu pun dengan hitungan neptu versi Jawa. Orang yang memiliki neptu 9-lah yang dianggap paling memiliki keberuntungan sangat tinggi dibanding neptu lain. Bahkan saking tingginya kedudukan keberuntungan si neptu 9 ini, mereka dianggap bisa membawa pula keberuntungan bagi orang lain di sekitarnya.
Masyarakat asli Yogyakarta, sampai dengan saat ini percaya bahwa raja mereka hanya sampai dengan turunan ke IX. Sehingga banyak dari mereka yang menganggap Sri Sultan Hamengku Buwono IX lah yang sebenarnya raja terakhir mereka. Entah kebetulan atau tidak, yang jelas Raja Yogyakarta saat ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X, “turun pangkat” menjadi gubernur atau hanya menjadi bawahan presiden (raja Republik Indonesia) di tingkat provinsi. Bahkan bawahan Menteri Dalam Negeri walaupun itu dalam balutan Daerah Istimewa.
Khasanah kebudayaan asli bangsa seperti hal tersebut di atas, baik bila kita lestarikan untuk semakin dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mengetahui dan melestarikan ajaran-ajaran bijaksana tesebut diharapkan akan semakin memacu kita untuk lebih mengetahui lagi potensi diri kita, sehingga kita dapat berubah menjadi lebih baik, karena tidak ada yang bisa merubah nasib seseorang selain dirinya sendiri. Tentunya dengan selalu berikhtiar dan berusaha.
{ 0 comments... or add one}
Posting Komentar