Aneh, Gara-gara Kentut Kambing Pesawat ini Terpaksa Mendarat Darurat

SEBARKAN ARTIKEL
"Aneh, Gara-gara Kentut Kambing Pesawat ini Terpaksa Mendarat Darurat" Ini ke -->
FACEBOOK | TWITTER | GOOGLE + | PINTEREST

ANEH92: Merupakan salah satu peristiwa yang cukup aneh terjadi belum lama ini. Sebuah pesawat kargo milik Maskapai penerbangan Singapore Airlines Cargo dengan rute dari Adelaide – Kuala Lumpur terpaksa melakukan mendarat darurat di Denpasar, Bali akibat alarm keamanan pada pesawat yang berbunyi gara-gara kentut kambing. Seperti yang dikutip dari kabar-aneh

Kejadian ini menjadi pemberitaan aneh dan unik beberapa media termasuk Mirror serta News Australia. Sejatinya, pesawat kargo itu akan terbang dari Adelaide ke Kuala Lumpur dengan muatan lebih dari 2.000 ekor kambing. Di tengah perjalanan, alarm keamanan pesawat berbunyi. Alarm itu mengindikasikan adanya api atau asap di dalam pesawat.

Terkejut dengan alarm yang berbunyi, pilot pesawat langsung memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, setelah 45 menit mengudara. Setelah diselidiki, 4 orang kru pesawat tidak menemukan asap ataupun api di dalam Boeing 747-400 yang mereka gunakan.

Usut punya usut, ternyata alarm itu berbunyi akibat kentut kambing. Kentut yang dihasilkan oleh lebih dari 2.000 ekor kambing dalam penerbangan itu ternyata mampu mengkatifkan sensor alarm keamanan. Kentut secara normal memang mengandung gas metana yang mudah terbakar.

Hewan ruminansia seperti kambing dan sapi, secara normal memang diketahui bisa mengalami flatulance, alias produksi gas yang berlebih. Produksi kentut itu diakibatkan oleh stress yang dialami kambing selama perjalanan. Terkadang bila gas tersebut tidak keluar, kambing akan mengalami Bloat alias kembung, dan efeknya malah bisa menimbulkan kematian bagi si kambing.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan menunjukkan hasil yang nihil, penerbangan dengan nomor SQ7108 itu dilanjutkan kembali dari Bali menuju ke Kuala Lumpur. Pesawat mendarat dengan selamat di Kuala Lumpur, 2.5 jam kemudian.

Juru Bicara Singapura Airlines membenarkan adanya kejadian tersebut, tepatnya pada Senin (26/10) silam. Keadaan berhasil diatasi, dan tidak ada insiden terjadi selama penerbangan.