"Pacaran Beda Agama Menurut Islam" Ini ke -->
FACEBOOK | TWITTER | GOOGLE + | PINTEREST
ANEH92 - Pacaran Beda Agama Menurut Islam
Sudah banyak bahasan tentang pacaran beda agama ini, dari dunia nyata sampai dunia maya perbincangan ini takkan ada habisnya. Banyak kontroversi yang muncul dengan adanya perihal ini, ada yang setuju2 saja, ada yang sangat kontra bahkan tidak sedikit yang acuh tak acuh dengan hal2 seperti ini, bahasan kali ini akan membahas klasifikasi tentang bagaimana pandangan tentang pacaran beda agama ini.
Tidak ada pernyataan resmi tentang perihal ini, dari organisasi Islam yang ada di Indonesia secara terang-terangan, tapi sejatinya pacaran beda agama menurut MUI itu hukumnya haram atau sangat tidak boleh dilakukan.
Seperti yang dikutip dari situs Republika.co.id bahwa ada kasus seorang pria Muslim bernama Herry yang dapat dikatakan fanatik dan teguh memegang akidah tengah menjalin hubungan pacaran dengan wanita sebut saja namanya Serly yang berbeda keyakinan dengan Herry.
Harry dan Serly sama-sama telah menjalin hubungan asmara selama 5 tahun. Namun karena berbeda keyakinan orang tua Herry sangat melarang keras putranya untuk menapakai mahligai rumah tangga dengan Serly. Sementara Sementara untuk memaksa Serly masuk Islam, juga bukan perkara enteng. Apalagi kedua orang tua Serly termasuk salah satu tokoh umat yang disegani dan dihormati di kalangan kaumnya. Mereka juga menentang keras Serly menikah dengan pria Muslim.
Dari sepintas cerita diatas, smpai sekarang ini keduanya menjalin hubungan yang tidak jelas kapan dapat diresmikan oleh sebuah rumah tangga. Para ahli kitab ada yang mengatakan bahwa seorang laki-laki muslim boleh menikahi wanita beda agama, benarkah hal tersebut ?
Berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) II pada 11-17 Rajab 1400 H, bertepatan dengan 26 Mei-1 Juni 1980 M, MUI mengeluarkan fatwa bahwa pernikahan beda agama atau kawin campur, hukumnya haram!
Bagi seseorang sebaiknya berpacaran dengan orang yang seiman, agar tidak ada hal2 yang tidak mengenakkan, baik dari segi social maupun agama, factor intern dan extern sangat berpengaruh terhadap seseorang terhadap gaya hidupnya, kembali lagi pada pribadi masing – masing orang.
{ 0 comments... or add one}
Posting Komentar