Advertisement

34 Negara Bentuk Aliansi Militer Islam, Nama Indonesia Tidak Masuk ! Ternyata Ini Alasannya

Posted by Admin


ANEH92: 34 Negara Bentuk Aliansi Militer Islam, Nama Indonesia Tidak Masuk ! Ternyata Ini Alasannya.. Arab Saudi menggandeng negara negara yang berlatar belakang Islam membentuk aliansi militer Islam guna memerangi terorisme. Di aliansi tersebut terdapat 34 negara, baik dari kawasan Teluk, Afrika maupun bagian Asia lainnya.

Seperti yang dikutip dari republika, mengutip RT ke-34 negara tersebut di antaranya,  Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam COmoro, Qatar, Cote d’Ivoire, Kuwait, Lebanon, dan Libya.

img: google.com

Kemudian disusul Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria serta Yemen. Namun, di dalam daftar nama tersebut tidak terdapat Indonesia yang merupakan negara mayoritas Islam terbesar.

"Negara-negara yang disebutkanya telah memutuskan untuk membentuk aliansi militer yang dipimpin oleh Saudi guna memerangi terorisme. Markas operasi gabungan ini akan berbasis di Riyadh untuk mengkoordinasi serangan," ujar kantor berita Saudi SPA dalam pernyataannya.

Di bawah, Raja Salman, Saudi sangat aktif di dalam kebijakan politik luar negeri. Mereka terlibat dalam operasi di Yaman, dan baru-baru ini Saudi mengumpulkan oposisi Suriah di Riyadh.

Ini Alasan Indonesia Tidak Bergabung Aliansi Arab Saudi

Seperti yang dikutip dari metrotvnews, Indonesia tidak ikut serta dalam koalisi 34 negara Islam yang ingin membentengi diri dari kelompok teroris. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan menjelaskan, koalisi yang digagas Arab Saudi tersebut berbasis militer.

Sementara Indonesia tak mengedepankan militer dalam penanganan persoalan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Kami belum ingin karena itu aliansi militer," ujar Luhut di Mabes TNI  Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Luhut menegaskan, sikap pemerintah dalam penanganan kelompok ISIS cukup menggunakan pendekatan agama dan budaya. Misalnya, menyosialisasikan Islam sebagai agama yang cinta damai dan penuh kasih sayang.

"Sikap pemerintah Indonesia kami ingin penanganan ISIS ini dengan soft approach. Yaitu tadi menyosialisasikan Islam yang ramah bukan yang brutal seperti yang dibawa ISIS," tutup dia.

Pada Selasa 15 Desember, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pembentukan koalisi 34 negara untuk melindungi Islam dari kelompok yang meneror pihak tidak berdosa.

Koalisi ini ditujukkan untuk melawan segala macam jenis kelompok teroris. Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia, Pakistan dan beberapa negara teluk serta negara Afrika termasuk dalam koalisi ini.

Pihak Arab Saudi menyebutkan, negara-negara yang disebutkan memutuskan untuk bergabung dalam aliansi militer yang dipimpin Arab Saudi untuk melawan terorisme. Pusat operasi ditempatkan di Riyadh, untuk melakukan koordinasi dan mendukung operasi militer.

Tetapi Iran, tidak termasuk dalam koalisi bentukan Arab Saudi ini. Iran selama ini dikenal sebagai rival Arab Saudi. Keduanya saling berebut pengaruh di Timur Tengah.

Sementara menurut Kementerian Pertahanan Arab Saudi, koalisi ini tidak hanya mengkonfrontasi ISIS. Mereka akan melawan segala macam bentuk kelompok teroris.

{ 0 comments... or add one}


Posting Komentar