Advertisement

Inilah Alasan Mengapa Karyawan di Indonesia Sulit Untuk Maju

Posted by Admin


NAHE92: Negara maju merupakan negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknoloi canggih dan ekonomi yang merata.  Jika ingin maju Indonesia harus banyak memiliki para pengusaha daripada para karyawan. Masalahnya mengubah mental karyawan menjadi seorang pengusaha itu tak mudah. Ini karena karyawan-karyan di indonesia memiliki perilaku yang membuatnya tidak maju-maju. seperti yang di kutip dari kaskus
Berikut ini beberapa mental karyawan indonesia yang harus di ubah jika ingin menjadi lebih sukses, dan menjadikan NKRI negara yang maju:
  • Budaya Tidak Enak
"Tidak Enak" merupakan salah satu penyakit akut yang di alami karyawan indonesia yang dikarenakan karyawan kurang disiplin. Namun menyebabkan semua karyawan lain menjadi pemalas, atau bermalas-malasan. 
Ada juga atasan yang tidak enak kasih fasilitas leboh ke karyawan yang berprestasi hanya takut semua karyawan menajdi iri.
Tak juga dengan karyawan yang tidak enak menegur rekannya yang salah karena enggak enak hati, enggak enak ini itu, takut rekan marah atau tersinggung.
Jadilah sistem di Indonesia nggak enak lah kalo di ubah, "kan dari dulu begini kok! lancar aja?" Ketika timbul masalah, baru rame-rame bilang yg ini salah, atau yg itu.
  • Budaya Menyalahkan Orang Lain
Di jerman orangnya terkenal dengan teknisnya, para teknisi jerman berprinsip ” Jika anda tidak bisa, maka saya akan mengaku salah, berikan saya alasan teknisnya, dan berikan saya suggestion nya?”
Di Indonesia ketika ada karyawan bermasalah mereka sibuk mencari pembenaran tentang apa yg telah mereka lakukan (hal ini di Pemerintah lebih parah) padahal logikanya, kalo udah kejadian, udah nggak penting siapa yg salah atau siapa yg benar?,,, tapi yg terpenting siapa yg bisa membenarkan? itulah orang yg penting… Jika Agan adalah seorang karyawan, Mau sampaikan Agan akan menjadi karyawan yang begitu-begitu saja. Tentu Agan juga ingin menjadi orang-orang yang sukses bukan? Oleh sebab itu mulai sekarang Agan harus menghindari kebiasaan atau mental yang justru membuat Agan tidak maju-maju.
  • Datang Kerja Pulang
Untuk urusan jam kerja memang tidak terlalu buruk meskipun masih ada saja karyawan yang biasa mengkorupsi jam kerjanya utapi sebagian besar sudah disiplin mematuhi aturan jam kerja. Saking disiplinnya karyawan di indonesia sudah biasa datang kemudian kerja setelah selesai pulang begitu seterusnya.
Padahal jika ingin lebih maju mereka juga harus berpikir untuk belajar mengembangakan kemampuan mereka di sela-sela waktu senggang. sehingga seiring berjalannya waktu para karyawan tersebut akan memiliki keahlian-keahlian baru dengan begitu mungkin selang beberapa tahun lagi dia tidak akan jadi karyawan melainkan jadi bosanya para karyawan.
  • Kerja Cuma Buat Di Bayar
Setiap Orang memang membutuhkan uang atau penghasilan dari pekerjaan yang ia lakukan. Tapi Karyawan yang hanya berorientasi pada penghasilannya saja tentu akan membuat karywan tersebut lebih susah untuk maju.
Mereka memiliki prinsip ada uang ada rupa jadi jika bayaranya tak sesuai dengan yang diharapakan mereka jadi malas-malasan. Tidak ada dedikasi dan loyalitas pada tempat mereka kerja karena hanya berorientasi pada uang semata.
  • Cita-Cita Cuma Setinggi PNS
Tak bisa dipungkiri jika salah satu pekerjaan yang diidam-idamkan sebagian besar orang Indonesia adalah menjadi seorang PNS. Memang hal itu boleh-boleh saja dan Nggak ada yang salah dari pns.
Tapi kebanyakan orang mikir enaknya aja. Jadi pns iku terjamin, mendapat uang pensiunan, banyak tunjangan dan masih banyak yang lainnya. Ini yang bikin mindset orang jadi “kalau nggak pns, nggak mapan” padahal semua kerjaan sama aja, membutuhkan kerja keras untuk mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
  • Banyak Yang Bermental Karyawan Jarang Ada Yang Bermental Pengusaha
Apakah salah jika seseorang menjadi karyawan? Tentu tidak, Tapi jika ingin maju kita harus merubah mental dari yang seblumnya bercita-cita ingin bekerja di perusahaan menjadi mental seorang pengusaha. 
Hal ini sejalan dengan teori bahwa jika sebuah negara ingin maju maka entrepreneur atau wiraswasta harus mendominasi. Sedangkan di Indonesia hanya ada segelintir wiraswasta (dibawah 5%), jika dibandingankan dengan Amerika Serikat yang mempunyai 45% entrepreneur dari keseluruhan penduduk, tak heran jika negara itu terdapat sedikit sekali pengangguran. Kalau bisa menjadi “Tangan di atas”, knapa harus menjadi “Tangan di bawah”?
  • Risk-Aversion Type
Karyawan Indonesia tidak suka ambil resiko, yg penting aman deh? Ada yg nggak berani pindah kerja, karena takut di tempat baru tidak berhasil. Ada yg takut melakukan perubahan sistem, karena nggak mau repot. Ada yg nggak mau terima usul-usul extrem, padahal yg dilakukan dia sekarang emang udah kuno bangeet.
Di Dunia Global sekarang Karyawan yg berani ambil resiko, akan lebih cepat majunya, contohnya: Orang IT yg kuliah sibuk belajar system informatika di kampus, ketika kerja dia dihadapkan ke komputer server, router,Voip dan wireless? Padahal dikampus sibuk belajar system itu apa? cuma instal ulang komputer desktop dan Switch he he he… Saya yakin 100% orang IT indonesia yg pintar pasti belajar dari komunitas, dan dunia lainnya

{ 1 comments... or add one}


Majalah Digital mengatakan...

Terkadang yang berani juga malah disingkirkan :D

Posting Komentar